Niatnya sih mau jalan-jalan ke Bali via pesawat buat ngilangin stres, tapi bosen perjalanannya gitu-gitu aja.  Eits… kali ini Atourin akan membagikan pengalaman yang ga terlupakan. Karena Atourin percaya, ketika kita melakukan perjalanan sendiri ke kota yang belum pernah dikunjungi, akan selalu ada hal-hal baru yang bisa dipelajari. 

Misalnya, “Emang bisa ke Bali pake kereta? Beneran? Rute keretanya dari mana? Harga tiketnya berapa?”

Nah, daripada Wegonesia penasaran, Atourin coba bagikan panduan, tempat pemesanan hotel/hostel murah, rekomendasi destinasi populer, kuliner populer, sampai buah tangan khas yang harus banget teman-teman kunjungi dan miliki. 

Ini adalah cerita di sepanjang perjalanan yang kamu lalui menuju Bali. Jika kamu berangkat dari Jakarta, maka jalur kereta yang dipilih bisa jalur pantai utara Jawa atau pantai selatan Jawa. Kali ini Atourin akan bawa kamu menyusuri selatan Jawa dan berhenti di beberapa kota menarik, yakni Yogyakarta dan Banyuwangi.

 

Jakarta (Senen) – Lempuyangan

Kondisi Stasiun Lempuyangan. Photo Source: unsplash.com

Sebelum berangkat dan bepergian solo (sendirian), Atourin sarankan untuk menulis catatan perencanaan perjalanan, semacam bucket list di buku catatan kecil atau di notes smartphone. Di catatan tersebut, Wegonesia dapat menulis rencana  akan menginap di mana, tempat tempat impian apa saja yang ingin di kunjungi, juga mencatat pengeluaran dan info penting lain terkait perjalanan Wegonesia. 

Untuk mengecek harga penginapan termurah di kota-kota yang akan dikunjungi, Atourin rekomendasikan untuk download aplikasi Wego di Google Play atau Play Store. Atau, kalian juga bisa cek di website resmi www.wego.co.id,  karena Wego punya harga miring untuk setiap pemesanan dalam perjalanan teman-teman semua. Itu semua akan menjadi pegangan teman-teman supaya tetap hemat selama di perjalanan. Jangan lupa juga untuk selalu menyediakan tumbler air mineral dan payung di dalam tas, ya. 

Stasiun Lempuyangan adalah stasiun kereta api tipe B yang terletak di Kelurahan Bausasran. Kêmantrèn Danurejan,  Yogyakarta. Letaknya sekitar 1 km sebelah timur dari stasiun kereta api utama kota, Stasiun Tugu. 

Untuk sampai ke sana, teman-teman hanya perlu memesan tiket kereta api Bengawan (ekonomi) dengan rute perjalanan St. Pasar Senen (Jakarta) –  St.Lempuyangan (Jogja) seharga Rp74.000 yang berdurasi 8 jam perjalanan. 

Dengan harga tadi, teman-teman sudah bisa menikmati sejuknya AC serta segala kenyamanan yang disediakan oleh PT KAI. Perjalanan pun semakin menyenangkan, karena telah diberlakukan aturan bebas asap rokok di seluruh gerbong, serta aturan penumpang kelas ekonomi harus duduk sesuai nomor kursi. Jadi tidak akan ada drama desak-desakan atau berebut kursi di perjalanan 8 jam Wegonesia. 

Jika ingin buang sampah,  PT KAI sudah menyediakan tempat sampah di setiap ujung gerbong, tepatnya di dekat toilet. Jika teman-teman ingin langsung melanjutkan perjalanan, teman-teman bisa langsung memesan tiket selanjutnya dengan rute St. Lempuyangan – St. Ketapang (Banyuwangi). Tetapi jika ingin mengulik Kota Yogyakarta selama satu malam terlebih dahulu, teman-teman bisa langsung cek aplikasi Wego di smartphone untuk reservasi hotel di daerah Lempuyangan. Praktis, kan!

 

Malioboro

Jadwal kedatangan kereta api Bengawan dengan rute Jakarta – Lempuyangan biasanya tiba pukul 15:03 WIB. Setelah melewati perjalanan panjang 8 jam, lalu reservasi hotel di aplikasi Wego untuk staycation satu hari di Kota Yogyakarta. 

Saatnya teman-teman beralih ke kawasan yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun internasional. Jaraknya 1 km dari Stasiun Lempuyangan, namanya Jalan Malioboro. Daerah yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat umum, bahkan selalu dijadikan tempat berswafoto untuk dipamerkan ke media sosial.

Jika temaram senja sudah mulai tampak, teman-teman bisa berkunjung ke kedai kopi di sekitar Jalan Malioboro untuk bersantai sambil menikmati suasana senja di kota Yogyakarta. Bertemu dan berbincang dengan masyarakat lokal sambil menikmati suasana khas Jogja di jalan Malioboro, akan menjadi pengalaman yang menarik juga tentunya.

Tampilan Jenang Makanan khas daerah Yogyakarta Foto : unsplash.com

 

Pasar Lempuyangan 

Setelah tidur nyenyak di hotel sekitar daerah Lempuyangan, ada baiknya sebelum meninggalkan tempat penginapan, teman-teman mau menikmati jajanan pasar Lempuyangan di Jalan Hayam Wuruk, Tegal Panggung, Danurejan, Kota Yogyakarta. Letaknya di pintu selatan paling sudut Pasar Lempuyangan. Wegonesia wajib coba makanan yang namanya jenang Bu Gesti. 

Menu yang ditawarkan ada 4 varian, yaitu jenang sumsum coklat manis, jenang sumsum putih, jenang candil, dan jenang mutiara. Tekstur yang dihasilkan ketika masuk ke dalam lidah begitu lembut. Makanan ini selalu disajikan dengan tambahan santan sebagai penambah rasa gurih dan manis yang tidak membuat enek. 

Untuk menikmati makanan autentik khas Yogyakarta ini, teman-teman hanya perlu membayar sekitar Rp5.000/porsi. Jenang Bu Gesti membuka dagangannya dari pukul 07.30 pagi sampai jam 11.00 siang. Disarankan untuk menjadikan jenang sebagai santapan sarapan pertama, karena jika Wegonesia kesiangan, bisa-bisa kalian kecewa karena kehabisan jenang yang terkenal ini.

 

Soto Ayam Pak Yono 

Soto ayam Pak Yono. Photo Source: canva.com

Lokasinya masih berada di area Pasar Lempuyangan Yogyakarta, tepatnya di sisi utara. Soto Pak Yono juga selalu ramai pengunjung. Seporsi soto berukuran besar diberi harga Rp10.000 sampai Rp12.000. Harganya tentu tergantung isian yang kalian pilih. Isi dari soto ini mulai dari nasi, suwiran ayam, bihun, toge, tahu, sampai lenthok (perkedel khas Yogyakarta).  Jika menyantap Soto Pak Yono, jangan lupa beri taburan bawang goreng yang banyak agar rasanya makin maknyus. 

 

Pasar Beringharjo

Untuk teman-teman yang merasa mempunyai jiwa-jiwa vintage art sejak dini, maka tempat ini adalah surga bagi kalian. Pasar Beringharjo menyediakan berbagai pernak-pernik dari mulai aksesori, tas dengan berbagai model yang unik, serta aneka batik dengan corak,  gaya, serta desain autentik kekinian khas Yogyakarta dengan harga murah.

 

Kerajinan Perak Khas Kotagede

Ketika mendengar nama Kotagede, mungkin teman-teman langsung teringat dengan kerajinan peraknya. Kampung yang menjadi jantung kerajinan kota Yogyakarta ini sudah memasarkan hasil karya masyarakatnya di pasar internasional. 

Di kampung yang wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan Umbulharjo, Bantul ini, kerajinan tangan bukan hanya sekedar seni. Masyarakat Kotagede membuktikan bahwa profesi pengrajin dan seniman juga bisa menghasilkan pundi-pundi uang untuk memenuhi nafkah dan memperbaiki perekonomian masyarakat Kotagede. 

Ketika Wegonesia berjalan-jalan di sepanjang jalan utama Mondorakan, sudah berjajar toko kerajinan perak. Di sana teman-teman bisa langsung menyaksikan bagaimana para pengrajin menempa, mengukir, dan membentuk perak sampai akhirnya menjadi sebuah perhiasan unik yang cocok dijadikan buah tangan khas Kotagede. Harga yang ditawarkan tentu bervariasi, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Tak hanya kerajinan perak saja yang dapat ditemui di Kotagede. Bagi teman teman yang hobi mengoleksi batu akik dan produk berbahan kulit, kerajinan-kerajinan tersebut juga bisa dijumpai di sana. 

 

Stasiun Lempuyangan – Stasiun Ketapang – Pelabuhan Feri Ketapang