Mengeksplor hal-hal baru merupakan pengalaman yang mengesankan, terutama bagi para traveler yang hobi bertualang! Budaya-budaya unik yang berbeda di tiap tempat, pemandangan alam yang menakjubkan, dan cita rasa kuliner khas yang tak kalah menarik pastinya membuat Wegonesia yang hobi traveling jadi semakin rindu mengeksplorasi tempat-tempat baru di masa pandemi ini.
Meski begitu, sejak World Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai sebuah pandemi global, aktivitas wisata pun terpaksa harus dibatasi dan para traveler harus bersabar untuk bisa melakukan perjalanan wisata lagi dalam waktu dekat.
Tapi jangan bersedih hati dulu, Wegonesia! Walau belum bisa berpergian, Wegonesia tetap bisa memanjakan jiwa petualang meski dari rumah. Ada berbagai film seru yang mengangkat tema budaya dan bisa menginspirasi Wegonesia untuk selalu menghargai keberagaman.
Penasaran? Wego sudah merangkum 10 film bertema budaya dari dalam dan luar negeri yang bisa ditonton selagi di rumah. Yuk, simak rangkumannya!
1. Laskar Pelangi
Film yang diangkat berdasarkan novel karya Andrea Hirata ini berkisahkan tentang kehidupan jenaka 10 anak yang tinggal di Desa Gantung, Belitung Timur. Petualangan Lintang dan kawan-kawannya untuk menggapai mimpi membuat mereka dijuluki ‘Laskar Pelangi’ oleh salah satu guru mereka di SD Muhammadiyah Gantong.
[Baca juga: Asyiknya Island Hopping di Belitung]
Film yang rilis pada tahun 2005 ini mengangkat keindahan alam Belitung serta budaya mereka yang pada saat itu belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Budaya Belitung yang identik dengan adat-istiadat serta bahasa Melayu menampilkan keseharian masyarakatnya yang unik. Alhasil, film yang telah memenangkan berbagai penghargaan di Indonesia maupun luar negeri tersebut mampu mendongkrak popularitas Pulau Belitung hingga menjadi destinasi wisata kelas dunia. Berkat film ini, tempat-tempat seperti Pantai Tanjung Kalayang, Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, dan Batu Garuda pun jadi semakin ramai didatangi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara.
2. Athirah
Athirah merupakan nama dari seorang wanita Bugis yang tak lain adalah ibunda dari salah satu Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Cerita yang diangkat oleh sutradara kondang Riri Riza tersebut berasal dari kisah nyata seorang ibu yang memperjuangkan harga diri dan keluarganya. Film Athirah yang dikemas dalam unsur budaya Bugis yang kental di era 50an banyak dilirik oleh festival film internasional–melalui film ini juga, Wegonesia dapat menyaksikan proses pembuatan sarung khas Bugis yang langka dan banyak dicari karena keunikannya!
Sedang mencari tiket pesawat ke Makassar? Cek di sini!
3. Tabula Rasa
Untuk Wegonesia yang suka wisata kuliner, film ini dijamin bisa bikin ngiler! Hans adalah seorang pemuda dari Soroi, Papua yang meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpinya di Jakarta. Namun, nasib berkata lain ketika Hans harus merelakan mimpinya tersebut. Di tengah kesedihannya, ia pun bertemu dengan Mak, seorang pemilik rumah makan Padang yang membantu Hans menemukan kembali semangat hidupnya. Film ini menampilkan kisah keberagaman budaya yang menyentuh dan cuplikan-cuplikan kuliner Padang yang menggugah selera, tak heran film Tabula Rasa menuai banyak pujian serta memenangkan penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik dalam Piala Citra 2014.
4. The Mirror Never Lies
Film yang dibintangi oleh Gita Novalista, Atiqah Hasiholan, dan Reza Rahardian ini mengambil latar di salah satu diving spot terkenal di Indonesia, yaitu Wakatobi. Wegonesia yang hobi menyelam pasti sudah tidak asing lagi dengan keindahan alam bawah laut Wakatobi yang sudah mendunia. Dimulai dengan kisah seorang gadis bernama Pakis yang berharap untuk melihat bayangan ayahnya melalui cermin peninggalan sang ayah, Wegonesia akan menyaksikan kehidupan sehari-hari Suku Bajo di Sulawesi Tenggara. Film yang digarap atas kerjasama dengan WWF Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman dan kekayaan Wakatobi yang merupakan wilayah Coral Triangle dan menyimpan lebih dari 650 jenis spesies karang yang unik dan eksotis.
5. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak
Menceritakan tentang kisah sesosok wanita bernama Marlina yang tinggal di Sumba, film ini akan memanjakan mata Wegonesia dengan keindahan alamnya yang tak ada habisnya. Berbeda dengan film-film sebelumnya, film bergenre dark comedy ini dikemas dalam empat babak yang saling berkesinambungan. Penonton akan diajak untuk mengungkap sosok asli Marlina secara apik sembari menyuguhkan potret budaya dan kehidupan masyarakat di pelosok Indonesia dalam tiap adegannya. Tak hanya itu, dialog dalam Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak juga menggunakan dialek khas Sumba yang membuat film ini terasa nyata dan mengalir secara natural.
6. Eat, Pray, Love
Film yang dibintangi oleh aktris cantik Julia Roberts mengambil latar di 3 negara yang dikenal dengan karakter budaya yang kuat–Italia, India, dan Indonesia. Film ini menarik banyak perhatian di Indonesia karena sebagian adegannya diambil di Pulau Dewata Bali.
Eat, Pray, Love mengisahkan tentang Liz yang tengah mencoba bangkit dari perceraian yang ia alami dengan bertualang ke tiga negara tersebut. Seperti judulnya, cerita petualangan Liz dikisahkan dalam tiga babak berbeda yaitu petualang untuk Eat (makan) di Italia, petualangan untuk Pray (berdoa) di India, dan petualangan untuk menemukan Love (cinta) di Indonesia. Melalui film ini, Wegonesia bisa menyaksikan Julia Roberts melakukan tawar-menawar dengan pedagang di Pasar Seni Ubud hingga melakukan meditasi di Teras Sawah Tegalalang yang pemandangannya membuat takjub. Film ini menyuguhkan keunikan budaya dari tiap-tiap negara dan pastinya bisa mengobati rasa rindu Wegonesia untuk bisa segera liburan!
7. Coco
Film ini menyajikan kisah seorang anak bernama Miguel Rivera yang tinggal di sebuah desa di Meksiko bersama dengan neneknya, Coco. Animasi yang digarap oleh Pixar ini menyuguhkan budaya Meksiko yang terkenal dengan tradisi menghias wajah dengan aksen tengkorak dan dekorasi jeruk, lilin, beserta bunga-bungaan yang sering muncul dalam Hari Orang Mati. Melalui film ini, Miguel pun berpetualang di Negeri Orang Mati dan menemukan sejarah keluarga yang ia cari-cari.
8. Lost in Translation
Suka budaya Jepang? Film yang ditulis oleh Sofia Coppola ini menceritakan tentang dua orang Amerika, Bob dan Charlotte, yang sama-sama merasa kesepian di Tokyo. Film yang menceritakan tentang hari-hari mereka di negeri matahari terbit tersebut dihiasi dengan cuplikan menara-menara di Tokyo yang penuh akan pariwara serta tradisi-tradisi khas Jepang yang unik, seperti kamar mandi yang sempit dan cara mereka melepas penat dengan pergi karaoke bersama teman-teman.
9. The Best Exotic Marigold Hotel
Terkadang hal yang tidak diduga-duga justru datang untuk membawa kebaikan di hidup kita, hal itulah yang terjadi pada Evelyn, Graham, Jean, dan Douglas saat mereka memutuskan untuk menghabiskan masa pensiun mereka di sebuah panti werdha yang eksotis di kota Jaipur, India. Sempat kecewa dengan iklan hotel yang berbeda dengan kenyataan aslinya, perlahan-lahan mereka pun mulai menemukan kedamaian hati dengan berbagi kisah dan berlaku baik kepada sesama. Film yang menampilkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jaipur tersebut menawarkan panorama kota yang menawan serta budaya masyarakatnya yang serba kekeluargaan.
10. Samsara
Film Samsara banyak mengeksplorasi keindahan dunia lewat budayanya. Ditayangkan perdana di Toronto International Film Festival pada tahun 2011, film dokumenter ini memakan waktu produksi 5 tahun dan direkam di hampir seratus lokasi di 25 negara berbeda yang tersebar di seluruh dunia. Adapun negara-negara tersebut ialah Angola, Brasil, Cina, Denmark, Mesir, Ethiopia, Prancis, Ghana, Hong Kong, India, Indonesia, Israel/Palestina, Italia, Jepang, Yordania, Mali, Myanmar, Namibia, Philipina, Arab Saudi, Korea Selatan, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Meski tidak diwarnai dengan dialog antar tokoh seperti film-film pada umumnya, film Samsara menceritakan lingkaran kehidupan manusia dari mulai ia lahir hingga mati melalui gambar-gambar yang simbolis, seperti cuplikan perusahaan boneka di Jepang yang mewakili “kelahiran” dan para penari Legong Bali yang mewakili “kehidupan”.
Rekomendasi film-film di atas bisa menjadi referensi liburan Wegonesia setelah pandemi, lho! Selama di rumah saja, Wegonesia bisa memanfaatkan waktu luang dengan mulai merencanakan perjalanan sesuai dengan destinasi-destinasi menarik yang ingin dikunjungi. Dengan mengunduh aplikasi Wego di Google Play dan Apple Store, Wegonesia bisa cari tiket pesawat dan penginapan dari berbagai pilihan harga dan kebutuhan, liburan pun jadi makin seru dan sesuai dengan keinginanmu!
—
Tentang Travel Blog Wego Indonesia:
Travel Blog Wego Indonesia adalah media daring milik Wego Indonesia yang menyajikan informasi seputar perjalanan, ditulis oleh tim redaksi dan kontributor. Saat ini didukung kanal media sosial Wego ID di Twitter, Facebook, dan Instagram.
Wego sendiri adalah situs dan aplikasi pembanding harga tiket pesawat serta hotel. Wego menyajikan informasi harga dari ratusan situs agen wisata, maskapai, dan jaringan hotel dunia, dalam satu tampilan sederhana. Dengan menggunakan Wego, mencari tiket pesawat dan hotel sesuai bujet dan preferensi akan lebih cepat dan mudah!
Punya cerita menarik tentang tempat asal kamu? Atau ingin berbagi tips seputar liburan dan jalan-jalan? Kirim ke [email protected] supaya lebih banyak orang bisa membaca tulisanmu!