Pernahkah melihat tumpukan sampah saat naik gunung? Atau menemukan sampah plastik terbawa ombak saat bermain di pantai? Sudah rahasia umum kalau sampah dan pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah utama di destinasi liburan, terutama dalam negeri. Kalau kamu sudah tidak buang sampah sembarangan, bagus sekali. Namun, apakah kamu sudah hemat energi? Masih suka menyalakan TV hotel lalu ditinggal tidur? Atau minta ganti handuk hotel setiap hari? Wah, sebaiknya, sih, kebiasaan ini mulai dikurangi, ya. Nggak mau, ‘kan, kalau anak dan cucu kita nanti kesulitan listrik atau tidak kebagian tempat wisata yang bersih dan asri? Yuk, terapkan 9 cara mudah jadi traveler hemat energi dan ramah lingkungan berikut ini:
1. Inspeksi Kulkas dan Listrik Sebelum Pergi
Jika rumah akan kosong saat ditinggal jalan-jalan, usahakan untuk menghabiskan bahan makanan yang berpotensi basi atau layu saat kamu pulang nanti. Agar tidak jadi sampah, dua-tiga hari sebelum pergi, olah bahan makanan tersebut dan bawa sebagai bekal makan siang. Lebih mulia lagi kalau kamu mau memberikan makanan tersebut untuk orang-orang yang lebih membutuhkan. Saat hendak meninggalkan rumah, jangan sampai lupa mencabut semua aliran listrik dan matikan semua lampu untuk menghemat energi serta meminimalkan risiko korsleting listrik.
[Lihat Juga: Hotel Ramah Lingkungan di Jogja]
2. Kemasi Barang dengan Efisien
Salah satu cara termudah untuk liburan ramah lingkungan adalah mengepak baju dan barang dengan cermat dan efisien. Lho, memang apa hubungannya?
Semakin berat beban pesawat, semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan dan semakin banyak emisi gas yang terbuang. Dengan mengemas barang seperlunya dan tidak kelebihan beban, kamu bisa sedikit membantu mengurangi kebutuhan bahan bakar pesawat. Kalau semua penumpang pesawat seperti kamu, akan banyak sekali bahan bakar pesawat yang dapat dihemat. Ingat, minyak bumi kita terbatas sekali, lho.
3. Beli Wadah Khusus Alat Mandi
Saat naik pesawat, ada aturan yang membatasi jumlah benda cair yang dapat dibawa ke dalam kabin. Biasanya, pejalan yang tidak punya jatah bagasi akan membeli produk toiletries (pasta gigi, sabun, sampo, lotion, tabir surya, krim wajah, dan lain-lain) dalam ukuran kecil alias travel-size agar dapat masuk ke kabin. Namun, hal ini justru berpotensi menyumbang sampah baru karena produk travel-size biasanya menggunakan wadah plastik. Apalagi kalau produk-produk tersebut habis sekali pakai. Godaan untuk langsung membuangnya di tempat liburan pasti sangat besar.
Alangkah baiknya jika kita membeli beberapa wadah kosong berukuran tidak lebih dari 100 ml dan isi botol tersebut dengan sabun, sampo, pasta gigi, dan produk lain yang ada di rumah. Sepulangnya dari liburan, wadah-wadah tersebut bisa kamu cuci untuk dipakai kembali saat liburan berikutnya. Jauh lebih hemat dibanding beli produk travel-size setiap kali bepergian.
[Soori, Hotel Eco-friendly di Uluwatu, Bali]
4. Gunakan Produk Ramah Lingkungan
Sekarang ini sudah banyak sekali produk ramah lingkungan dengan harga terjangkau di pasaran, seperti sikat gigi bambu (sekitar Rp25 ribu), kain pembersih pengganti kapas yang dapat dipakai berkali-kali (Rp6 ribu – Rp15 ribu), hingga sabun multifungsi (Rp22 ribu – Rp40 ribu). Kamu bisa membeli produk-produk tersebut untuk dibawa saat jalan-jalan atau dipakai kembali selepas liburanmu selesai.
Jika menggunakan kain pengganti kapas, pasti perasaanmu lebih tenang karena lebih sedikit membuat sampah di tempat liburan. Kalau sabun multifungsi ramah lingkungan yang beredar di pasaran, umumnya dapat dipakai untuk badan dan rambut sekaligus, lho. Bentuknya pun batangan, jadi tidak perlu wadah botol. Tinggal dibungkus dengan kertas bekas yang tebal. Kalau sikat gigi bambu, harus banget punya! Awetnya sama dengan sikat gigi plastik. Bedanya, bahan bambu dan serat alami di sikat gigi ini lebih mudah terurai setelah dibuang. Untuk pejalan perempuan, saat ini juga sudah ada alternatif pembalut sekali pakai yang bagus, lho. Namanya menstrual cup. Harganya Rp500-600 ribu, tapi awet dipakai bertahun-tahun dan tidak menghasilkan sampah sama sekali.
5. Bawa Botol Minum dan Alat Makan Sendiri
Hal mudah lain yang bisa kamu lakukan untuk menyayangi bumi adalah membawa botol minum dan alat makan sendiri. Dengan membawa dua barang tersebut, kamu telah berkontribusi mengurangi limbah plastik yang mencapai ratusan ton setiap harinya di dunia. Harga botol minum cukup bervariasi (tergantung merk), sedangkan satu set alat makan stainless steel atau bambu harganya mulai dari Rp40 ribu.
6. Jajan dengan Penuh Pertimbangan
Yang sering terlewat dan menantang untuk dipraktikkan adalah jajan dengan penuh pertimbangan. Beberapa pertanyaan ini dapat kamu ajukan kepada diri sendiri sebelum jajan atau memesan makanan:
- Apakah makanan atau minuman ini menggunakan kemasan plastik?
- Apakah memungkinkan jika kemasan plastiknya tidak dipakai?
- Apakah alat makan yang saya bawa bisa dipakai sebagai pengganti sendok atau sedotan plastik?
Untuk menjawab ketiga hal tersebut, jangan ragu untuk bertanya kepada penjual atau pelayan. Lalu, jika jawaban atas pertanyaan nomor 3 adalah iya, berarti kamu harus ingat dan tidak boleh malas mengeluarkan alat makanmu. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu membawa alat makan ramah lingkunganmu di dalam tas sehari-hari. Jangan ditinggal di dalam koper, ya.
[Bambu Indah, Eco-Resort di Bali yang Serba Bambu dan Kayu]
6. Habiskan Makananmu
Ini mungkin terdengar sepele, tapi sebenarnya tidak. Dalam satu hari, sebuah rumah makan membuang banyak sekali sampah makanan berupa mentimun dan tomat yang kerap jadi hiasan makanan, serta sisa hidangan yang tidak dihabiskan oleh tamu. Pengelolaan sampah di Indonesia saat ini belum terlalu baik, sehingga sampah organik yang seharusnya dapat diolah menjadi kompos melalui teknik biopori, seringkali teronggok begitu saja di tempat pembuangan sampah. Lebih mengerikan lagi kalau sampah makanan ini tercampur dengan sampah anorganik dan dibuang ke sungai atau laut. Untuk berkontribusi mengurangi sampah jenis ini, pesanlah makanan secukupnya dan habiskan.
7. Jadi Tamu Hotel yang Bijak
Saat menginap di hotel, sebenarnya kita punya banyak kesempatan untuk menghemat energi. Salah satunya adalah dengan tidak meminta handuk baru setiap hari. Selain itu, mematikan televisi saat tidak ditonton serta AC saat udara tidak terlalu panas atau dingin juga sangat membantu untuk hemat listrik. Supaya lebih mudah mempraktikkannya, anggap saja kamu sedang di rumah. Sewaktu di rumah, kamu tidak akan mengganti handuk setiap hari dan menyalakan televisi saat tidak ditonton, bukan?
9. Bawa Tas Belanja Sendiri
Berbelanja di pasar lokal adalah pengalaman yang istimewa. Supaya pengalaman yang satu ini tetap ramah lingkungan, bawalah tas belanja yang dapat dipakai berulang kali. Selain mengurangi penggunaan plastik, kamu juga bisa tampil keren di tengah pasar!
Tentang Travel Blog Wego Indonesia
Travel Blog Wego Indonesia adalah media daring milik Wego Indonesia yang menyajikan informasi seputar perjalanan, ditulis oleh tim redaksi dan kontributor. Saat ini didukung kanal media sosial Wego ID di Twitter, Facebook, dan Instagram.
Wego sendiri adalah situs dan aplikasi pembanding harga tiket pesawat serta hotel. Wego menyajikan informasi harga dari ratusan situs agen wisata, maskapai, dan jaringan hotel dunia, dalam satu tampilan sederhana. Dengan menggunakan Wego, mencari tiket pesawat dan hotel sesuai bujet dan preferensi akan lebih cepat dan mudah!
Punya cerita menarik tentang tempat asal kamu? Atau ingin berbagi tips seputar liburan dan jalan-jalan? Kirim ke [email protected] supaya lebih banyak orang bisa membaca tulisanmu!
—
Baca juga:
– [Infografik] Hemat di Jepang dengan 8 Tips Berikut Ini